Mandarin vs Hokkien: Dua Bahasa, Satu Akar Budaya

Dipublikasikan pada 18 Oct 2025 | Kategori: Berita, Inspirasi

Mandarin vs Hokkien: Dua Bahasa, Satu Akar Budaya
Berita, Inspirasi 18 Oct 2025

Mandarin vs Hokkien: Dua Bahasa, Satu Akar Budaya

Tahukah kamu kalau Bahasa Mandarin dan Hokkien sebenarnya berasal dari akar yang sama  yaitu rumpun bahasa Tionghoa ?
Meski sering dianggap sebagai dua bahasa yang berbeda, keduanya sebenarnya masih satu keluarga besar, berkembang dari sejarah panjang dan budaya yang sama.

Asal dan Persebaran

Mandarin (普通话 / Pǔtōnghuà) adalah bahasa resmi Republik Rakyat Tiongkok dan menjadi salah satu bahasa paling banyak digunakan di dunia. Bahasa ini digunakan dalam pendidikan, pemerintahan, media, serta komunikasi internasional. Aksen resminya didasarkan pada dialek Beijing dan kini menjadi simbol modernitas serta kesatuan nasional Tiongkok.


Sementara itu, Hokkien (福建话 / Hok-kiàn-ōe) berasal dari Provinsi Fujian di Tiongkok Selatan. Bahasa ini berkembang pesat di luar daratan Tiongkok, terutama di Taiwan, Singapura, Malaysia, dan komunitas Tionghoa di Indonesia. Karena itu, banyak keluarga Tionghoa peranakan di Asia Tenggara yang masih fasih berbahasa Hokkien hingga kini.


Persamaan dan Perbedaan Menarik

Walau sama-sama menggunakan huruf Hanzi (汉字), perbedaan terbesar antara Mandarin dan Hokkien terletak pada cara pengucapan dan pelafalan.
Contohnya:

  • Terima kasih

    • Mandarin: 谢谢 (xièxiè)

    • Hokkien: 多谢 (to-siā)

  • Saya suka

    • Mandarin: 我喜欢 (wǒ xǐhuān)

    • Hokkien: 我佮意 (gua kah-ì)

Menarik, bukan? Hurufnya bisa tampak sama, tetapi pelafalannya terdengar sangat berbeda! Ini terjadi karena Hokkien mempertahankan banyak unsur fonetik kuno dari bahasa Tionghoa klasik yang sudah berubah dalam Mandarin modern.

Lebih dari Sekadar Bahasa

Belajar Mandarin dan Hokkien bukan hanya tentang kemampuan berbicara, tapi juga tentang memahami akar budaya dan identitas Tionghoa.
Mandarin membawa nuansa global, modern, dan akademik, sementara Hokkien mencerminkan kehangatan lokal, tradisi keluarga, dan nilai-nilai leluhur.

Keduanya membentuk jembatan antara masa lalu dan masa kini antara formalitas dan keakraban, antara dunia modern dan tradisi yang tetap hidup.

Belajar Dua Dunia di OAKLEARN Center


Di OAKLEARN Center, siswa tidak hanya diajak untuk menguasai Mandarin sebagai bahasa internasional, tapi juga diberi kesempatan mengenal Hokkien sebagai warisan budaya yang berharga.
Melalui kelas interaktif, percakapan sehari-hari, dan konteks budaya yang menarik, siswa diajak memahami bagaimana bahasa dapat menjadi jendela untuk melihat dunia sekaligus mengenal jati diri mereka sendiri.

Belajar bahasa, rayakan budaya, dan temukan kisah di balik setiap kata hanya di OAKLEARN Center.


Tags

belajar oaklearn pendidikan
Chat via WhatsApp ×

Hai! Ada yang bisa kami bantu?

Chat Sekarang